Minggu, 08 Maret 2009

bE a ReaL maN'

by_nashruddin qawiyurrijal'

"i must be a creative man in a dynamic communication world"

Ya, dunia komunikasi semakin dan semakin dinamis. Teknologi komunikasi dan informasi beserta tetek bengeknya berubah, maju, dan berkembang kian hari. Handphone, internet, camera, video recorder, dan berbagai kemutakhiran teknologi telah mewarnai jagat raya kita kini. John Killinger, profesor homiletik pada Vanderbit Divinity School di Nashville, Tenesse berpendapat: “Dunia telah berubah menjadi desa dunia. Kita hidup dengan televisi, video tape, alat perekam, komputer, kamera, proyektor, mesin cetak, mesin fotocopy – segala perpanjangan mekanis dari diri manusia. Lebih dari yang lain …. alat-alat ini telah mengubah zaman dimana kita hidup.”

Dunia global dewasa ini adalah dunia yang dimiliki oleh manusia-manusia penguasa ilmu pengetahuan & teknologi (baca:teknologi komunikasi& informasi). Manusia-manusia yang memiliki expertise itulah yang kemudian akan menentukan kemana laju peradaban dunia ini selanjutnya berlabuh, sebab peradaban manusia sejak zaman batu, purbakala, sampai kepada zaman millenium dipicu dan diwarnai oleh perubahan/revolusi komunikasi. Dahulu, tentunya mahluk-mahluk (baca:manusia) purbakala sama sekali belum mengenal televisi, radio, phone, atau bahkan surat sekalipun-karena memang pada zaman itu tulisan belum ditemukan dan baru terlahir sekitar tahun 300 SM- yang padahal saat ini manusia-manusia modern justru menganggap itu sebagai sesuatu yang sudah usang.


Menilik perkembangan teknologi komunikasi informasi mutakhir di era kekinian, maka menjadi sebuah keharusan bagi kita-manusia- untuk ikut mendinamiskan diri di dalamnya. Proses pendinamisan diri kemudian menjadi semacam fardhu 'ain bagi kita ketika kita memang tidak ingin menjadi manusia yang "terseret". Wujud konkret dari pendinamisan diri itu misalnya berupa penguasaan atas teknologi yang dimaksud, pengkajian, penemuan, dan penciptaan teknologi-teknologi baru, dan atau mengembangkan wawasan keilmuan serta memperkaya khazanah intelektual sehingga tercipta titik ekuilibrium antara internal manusia dengan eksternal lingkungan dinamisnya.

Maka, tak salah bahkan justru menjadi sangat tepat kalimat yang tertera cerah mengawali tulisan ini bahwa "i must be a creative man in a dynamic communication world". Saya dan kita semua tentunya harus menjadi manusia-manusia tangguh yang kreatif dan cerdas di tengah dunia komunikasi yang semakin dinamis.

Let decide it..
The decision depend on u..
Be a REAL man, or still in your place now..

1 komentar:

Generasi45 mengatakan...

need to try n try more..
make writing be ur habitual..
gud luck

Posting Komentar

Give Me Comment Please!!
i need your comment to be better..