Minggu, 19 April 2009

Terkoyak..

Sebuah koran dengan huruf besar dan tebal beruliskan "KOMPAS", bertanggalkan 17 April 2009, tersimpan lusuh di dalam ransel Eiger ku yang (ironisnya) selalu kubawa kesana-kemari, kemana aku melangkah. Sudah pasti kubawa, kalau tak kubawa, mau aku simpan dimana laptop hitam mungil ku yang harus selalu standby untuk connecting.

Hari ini Minggu sedangkan koran itu koran hari Jum'at, ia harusnya sudah di lemari kamarku bersama tumpukan koran-koran lainnya yang selalu kulahap setiap hari. Namun ternyata tidak, koran ini masih di ranselku, Lusuh. Artinya ia belum terbaca..

Ooow,,shiiiit..

Ya, aku ingat, aku sama sekali belum membaca surat kabar itu. Aku ingat, 2 hari lalu sebelum berangkat ke kampus, aku (seperti biasanya) menyempatkan diri, menyeberang jalan depan kosku yang super padat dan membeli sebundel koran Kompas seharga Rp.2000,- d alfamart (lebih sering koran Tempo d kios tepat di depan indekos ku). Aku memang tak langsung membacanya, karena sangat buru-buru waktu itu. Temanku yang membacanya, dan teman ku yang lain yang membawanya siang itu. Jadilah aku tak tahu informasi apa pun hari itu.

Malamnnya, ketika koran itu aku ambil dari teman ku (tentunya dengan niat, aku ingin membacanya), aku masukkan ke ransel hitam ku. Tak sempat kubaca lagi. Aku sedang asyik bermaya-maya ria di hotspotan kampus hingga pukul satu tepat. Pulang, tidur, besoknya kembali sibuk.

Sampai detik ini, ia bahkan belum terbaca. Ia sekarang ada di sampingku, sebenarnya tinggal siap untuk dibuka lembar demi lembar. Tapi justru aku ternyata lebih asyik ber-facebook ria disini, di hotspotan ini.

Yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah,,
Kenapa aku membiarkannya terlewatkan,
bisa jadi kesibukanku yang mungkin terkesan 'sok sibuk',
atau lebih mungkin ia kalah pesona dari kenikmatan dunia maya yang selalu menggoda..
Faktanya seperti itu, aku lebih memilih membuat mataku 'bertambah minus' karena LCD yang tajam dari pada sedikit membuka lembar-lembar koran kadaluarsa itu.

Faktanya, hari ini aku juga tak baca koran,kemarin pun begitu.
Aaah, rasanya pekan ini minat bacaku surut.

Faktanya aku lebih sering menyalakan laptop untuk connect ke virtual world dari pada sedikit saja membaca koran Kompas atau Tempo (kesukaanku), atau sekedar masuk ke perpustakaan, mengeja bacaan-bacaan komunikasi yang sebenarnya sangat kubutuhkan.

Faktanya,
Aku telah membuat dunia maya mengalahkan pesona rutinitas membacaku, yang dulu selalu terasa begitu asyik.

Aku harus introspeksi lagi..

5 komentar:

Kid mengatakan...

Oh Shiitt,,,..
aQ sangat tertegun dengan sahabatku yang playboy satu ini..
bolehlah kau jarang (bahkan g pernah) sembahyang..tapi jangan sampai kau menjadikan laptop dan aktivitas barumu di hotspotan kau jadikan Tuhan..
Dakwah dan wejangan macam apalagi yang harus aku lakukan Sobat demi mengembalikanmu ke jalan yang lurus..??!?!

Generasi45 mengatakan...

Tuhan kemudian menilai manusia dari hatinya.
Kenapa???karena faktanya terlalu banyak manusia yang selalu bersembunyi di balik tirai kemunafikan.
Dalam Kitab SuciQ (meskipun aQ jarang membacanya) Tuhan mengatakan "mereka itu lah yang termasuk orang2 fasik.."
Mengaku beriman, tapi tak mencerminkan keimanan..
Keimanan seperti apa yang sesungguhnya kita puja-puji??
Keimanan tanpa celah, keimanan skeptis, atau kah keimanan kamuflatif?????

Kid mengatakan...

Baguslah kau sadar akan hal itu.,
pertanyaan macam itulah yang harus kau tanyakan pada dirimu sebagai renungan kawan.,
merenung dengan keskeptisanmu itu akan jauh lebih penting nanti ketimbang sibuk berjam-jam dengan wajah tertekuk di LCD 8,9 laptopmu itu...
Kami sodara" muslimmu masih disini untuk selalu mendengarkan keluhanmu dan mencari solusi atas itu..kecuali jika kamu sudah lupa kami demi Awas CEpat Rusak-mu itu.......

Nurudin mengatakan...

saia mau komentar apa ya, mas? pokoknya mampir boleh kan?

Let's....Cho!b_broW.....!!!! mengatakan...

jangan sampai kamu dikalhkan oleh semua itu, SO kamu harus lah banya2 solah dan istihoroh hehehe.. jangan pernah menayakan hal-hal yang mengundang perasaan mu gunda..oke coi...

Posting Komentar

Give Me Comment Please!!
i need your comment to be better..